Perpustakaan ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Login Pemustaka
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of GAMBARAN KADAR TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL (TTGO)
PADA WANITA DENGAN SEDENTARY LIFESTYLE
Penanda Bagikan

Text

GAMBARAN KADAR TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL (TTGO) PADA WANITA DENGAN SEDENTARY LIFESTYLE

Dewi Mahdalina - Nama Orang;

Pendahuluan: Individu dengan sedentary lifestyle berisiko 2,68 kali untuk menyandang DM tipe 2 dibandingkan dengan yang aktif melakukan aktivitas fisik sehari-harinya. Sedentary lifestyle, menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius namun kurang tertangani saat ini. Satu diantara banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita DM tipe 2 adalah sedentary lifestyle. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar TTGO pada wanita dengan sedentary lifestyle di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dengan sedentary lifestyle di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang sebanyak 25 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan TTGO menggunakan metode GOD-PAP dan POCT digunakan untuk menilai skor prediabetes, sedangkan kuesioner IPAQ-SF digunakan untuk menilai sedentary lifestyle. Hasil: Hasil univariat menunjukkan sebagian hampir seluruhnya menjalani sedentary lifestyle tinggi (84%) dan sebagian besar memiliki risiko prediabetes (60%) diikuti sebagian kecil memiliki risiko diabetes (16%). Kesimpulan: Tingginya faktor risiko prediabetes akibat sedentary lifestyle. Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak aktivitas setiap hari dan mengurangi sedentary lifestyle dengan menerapkan pola hidup sehat, membatasi penggunaan gadget dan laptop dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: sedentary lifestyle, TTGO, prediabetes


Ketersediaan
#
My Library 616 Mah g
11253
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
616 Mah g
Penerbit
Jombang : ITSKes ICME Jombang., 2024
Deskripsi Fisik
xviii., 95 hlm., ill., 27 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
616
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Sedentary Lifestyle
TTGO
prediabetes
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • GAMBARAN KADAR TES TOLERANSI GLUKOSA ORAL (TTGO) PADA WANITA DENGAN SEDENTARY LIFESTYLE
    Pendahuluan: Individu dengan sedentary lifestyle berisiko 2,68 kali untuk menyandang DM tipe 2 dibandingkan dengan yang aktif melakukan aktivitas fisik sehari-harinya. Sedentary lifestyle, menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius namun kurang tertangani saat ini. Satu diantara banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita DM tipe 2 adalah sedentary lifestyle. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar TTGO pada wanita dengan sedentary lifestyle di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dengan sedentary lifestyle di Dusun Kapas, Desa Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang sebanyak 25 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pemeriksaan TTGO menggunakan metode GOD-PAP dan POCT digunakan untuk menilai skor prediabetes, sedangkan kuesioner IPAQ-SF digunakan untuk menilai sedentary lifestyle. Hasil: Hasil univariat menunjukkan sebagian hampir seluruhnya menjalani sedentary lifestyle tinggi (84%) dan sebagian besar memiliki risiko prediabetes (60%) diikuti sebagian kecil memiliki risiko diabetes (16%). Kesimpulan: Tingginya faktor risiko prediabetes akibat sedentary lifestyle. Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak aktivitas setiap hari dan mengurangi sedentary lifestyle dengan menerapkan pola hidup sehat, membatasi penggunaan gadget dan laptop dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: sedentary lifestyle, TTGO, prediabetes
    Other Resource Link
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Pusat Pendidikan Teknologi Sains dan Kesehatan, dengan Moto “ICME THE BEST” ~Intellectuality, Creativity, Morality, Empathy, Trust, Health, Esthethic, Brilliant, Excellency, Spirit dan Totality.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?