Perpustakaan ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Login Pemustaka
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SAWO MANILA (Manikara zapota l) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
Penanda Bagikan

Text

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SAWO MANILA (Manikara zapota l) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus

Hannif Wardana Kusuma - Nama Orang;

Bakteri Staphyloccocus aureus adalah mikroorganisme yang banyak menyebabkan infeksi. Pilihan utama yang digunakan dalam mengatasi infeksi ini adalah antibiotik. Meningkatnya resistennya suatu bakteri terhadap antibiotik memberikan peluang untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati seperti daun sawo manila sebagai antibakteri karena memiliki zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun sawo manila (Manikara zapota l) terhadap bakteri Staphhylocccus aureus.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengujian aktifitas antibakteri ini dilakukan dengan menggunakan proses ekstraksi maserasi menggunakan etanol 96%, menggunakan media NA dan MHA, dengan isolat bakteri Staphylococcus aureus. Teknik pengambilan sampel secara ramdom sampling dengan metode difusi cakram menggunakan 4 perlakuan yaitu esktrak etanol daun alpukat menggunakan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% sebagai sampel uji. ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Data yang diperoleh berupa zona hambat yang diukur.
Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa zona hambat yang terbentuk pada rata-rata setiap konsentrasi 25% adalah 6 mm, pada konsentrasi 50% zona hambatnya 7,6 mm, pada konsentrasi 75% zona hambatnya 8 mm, dan konsentrasi 100% terdapat zona hambat 9,3 mm, pada kontrol positif terdapat rata-rata konsentrasi 10,6 mm, pada kontrol negatifnya zona hambat yang terbentuk 0 mm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daya hambat ekstrak daun sawo manila (Manikara zapota l) mampu menghambat bakteri Staphyococcus aureus dengan kategori sedang atau resisten.

Kata kunci : Staphyococcus aureus, antibakteri, daun sawo manila


Ketersediaan
#
My Library 579.3 Kus d
11082
Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
579.3 Kus d
Penerbit
Jombang : ITS Kes ICMe Jombang., 2023
Deskripsi Fisik
xvii, 46 h.,ill ind.,30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
570
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
daya hambat
daun sawo manila
staphylocoocus aureus
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum Cannum Sims) PADA PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans
    Bakteri Staphyloccocus aureus adalah mikroorganisme yang banyak menyebabkan infeksi. Pilihan utama yang digunakan dalam mengatasi infeksi ini adalah antibiotik. Meningkatnya resistennya suatu bakteri terhadap antibiotik memberikan peluang untuk memanfaatkan keanekaragaman hayati seperti daun sawo manila sebagai antibakteri karena memiliki zat aktif yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun sawo manila (Manikara zapota l) terhadap bakteri Staphhylocccus aureus. Penelitian ini bersifat deskriptif. Pengujian aktifitas antibakteri ini dilakukan dengan menggunakan proses ekstraksi maserasi menggunakan etanol 96%, menggunakan media NA dan MHA, dengan isolat bakteri Staphylococcus aureus. Teknik pengambilan sampel secara ramdom sampling dengan metode difusi cakram menggunakan 4 perlakuan yaitu esktrak etanol daun alpukat menggunakan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% sebagai sampel uji. ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam. Data yang diperoleh berupa zona hambat yang diukur. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa zona hambat yang terbentuk pada rata-rata setiap konsentrasi 25% adalah 6 mm, pada konsentrasi 50% zona hambatnya 7,6 mm, pada konsentrasi 75% zona hambatnya 8 mm, dan konsentrasi 100% terdapat zona hambat 9,3 mm, pada kontrol positif terdapat rata-rata konsentrasi 10,6 mm, pada kontrol negatifnya zona hambat yang terbentuk 0 mm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daya hambat ekstrak daun sawo manila (Manikara zapota l) mampu menghambat bakteri Staphyococcus aureus dengan kategori sedang atau resisten. Kata kunci : Staphyococcus aureus, antibakteri, daun sawo manila
    Other Resource Link
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Perpustakaan ITSKes Insan Cendekia Medika Jombang
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Pusat Pendidikan Teknologi Sains dan Kesehatan, dengan Moto “ICME THE BEST” ~Intellectuality, Creativity, Morality, Empathy, Trust, Health, Esthethic, Brilliant, Excellency, Spirit dan Totality.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?